Kamis, 18 Oktober 2012

Cerpen Anak: Kesederhanaan Itu Penting!


“Makan dulu nak!” suruh ibu dengan halus. “Menunya itu terus. Bosan! Aku ngga mau makan. Kenapa sih Ibu selaluuu masak ini? Pokoknya kalo besok ibu bikin ini lagi, aku ngga mau makan lagi di rumah!!” Jawab Syera sedikit membentak. “Itu terserah Syera, kalo ngga mau makan ya udah ngga papa. Nanti kamu kelaparan malah sakit, nanti kamu rugi sendiri nak.”
            Selaluuu begitu! Kata Syera dalam hati. “Bisa-bisanya ibu ngomong seperti itu. Kenapa sih ibu ngga mau peduli sama aku? Cuma minta masakannya ganti aja seperti itu!” kata Syera menggerutu di kamarnya. Syera bosan dengan menu makanan yang selalu saja tahu, tempe, tahu, tempe, tahu, tempe, dan seterusnya. Syera kali ini benar-benar bosan dan sangat marah. Ia ingin makan sama seperti temannya. Makan pizza, KFC, McD, juga makanan mahal lainnya. Lidah Syera sama sekali belum pernah mencoba makanan mahal seperti itu.
            Hari ini Syella, teman Syera membawa spagetti. Baunya sangat lezat, dengan potongan daging cincang dan juga saus yang pedas manis. “Bolehkah aku minta Syell?” minta Syera sangat menginginkannya. “Iya Syer, ambil saja. Tidak usah canggung. Aku bawa banyak kok.” Jawab Syella menyetujui. “Syella! Ngapain kamu ngasih dia? Plis deh Syell!” sambar Michelle sangat mengagetkan. “Hey jangan begitu, aku ingin memberikannya kepadanya. Apa salahnya?” jawab syella halus. “Ih serah deh!”. Hati Syera hancur. Ia merasa dirinya benar-benar direndahkan.
            “Kenapa? Kenapa selalu aku yang diperlakukan seperti itu?” Kata Syera menggerutu. Syera merasa dirinya harus sama sederajat dengan teman-temannya. Dia tidak pernah bersyukur atas apa yang dia dapat. Dia tidak pernah tau betapa susahnya mencari uang. Ia hanya menuntut dan menuntut.
            Siang itu Syera langsung pulang. Di kamarnya ia menangis. Sakit hatinya terus memuncak. Memuncak dan memuncak. Seketika ibu datang dan mendekap Syera. “Nak, maaf kalau ibu tidak bisa memberikanmu semua yang kamu mau. Tapi ibu berusaha” kata ibu penuh kasih. “Aku benci! Aku benci keadaan ini. Syera butuh waktu sendiri!” jawab Syera terisak. Lalu ibu pun keluar dengan lemas. Ia takut rasa sakit hati Syera makin menjadi.
            Mendung datang. Membuat hati Syera bertambah kelabu. Ia tinggal sendiri di rumah karena ibunya bekerja. Syera masuk ke ruang makan. Ia kaget. Tiba-tiba ada semangkuk spagetti di atas meja. Di sebelahnya tertulis:
“Nak, ibu tau ibu ngga bisa memberikan semuanya yang kamu mau. Tapi ibu berusaha. Ini. Inilah spagetti yang kamu impi-impikan. Ibu hanya bisa membeli ini. Selamat menikmati sayang.-Ibu”
            Air mata Syera menetes. Ia tidak sadar bahwa selama ini ibunya berusaha menabung untuk membelikan makanan yang diinginkan Syera. Ia sekarang sadar betapa baik ibunya itu. Tiba-tiba ada orang mengetuk pintu. Ternyata dia adalah Bu Anya tetangga baik Syera. “Syera, ibumu …. Ibumu …. Kecelakaan”. Air mata Syera menetes. Dia sungguh sedih. Ia langsung berangkat ke Rumah Sakit tempat ibunya dirawat.
            Sesampainya di rumah sakit ia langsung menemui ibunya. Ibunya masih sanggup tersenyum melihat Syera datang. “Ibu, maafkan aku. Aku terlalu durhaka. Maafkan aku ibu…” Kata Syera terisak. “Iya nak, ibu memaafkanmu….”

Kurnia Dyah Oktavia Putri

1 komentar: